Betapa Berharganya kesehatan







Betapa Berharganya kesehatan

Kediri 22 september 2014#Cayish#
 

Hajaj bin Yusuf adalah panglimanya Marwan bin Abdul Malik. Beliau sangatlah tegas dan kejam. Apabila ada yang menghina Allah maka ia bertindak tegas membunuh penghina tersebut. Bahkan apabila ada yang menentang kepemimpinan maka ia bergegas untuk membunuh pembangkang tersebut. Sekalipun demikian ia mempunyai sisi baik yaitu Ia tidak makan apabila tidak ditemani orag miskin. 

Suatu hari Hajaj bin Yusuf berada dalam perjalanan menuju mekah. Di tengah perjalanan menemui waktu makan saing. Ia menyuruh pengawalnya mencari orang miskin. Tanpa pikir panjang Pengawal bergegas mencari orang miskin.

Tidak jauh dari perkemahan, pengawal menemukan seorang penggembala yang tengah tidur pulas di samping kambing-kambing gembalaannya. Pengawal langsung menghampiri penggembala itu kemudian membangunkannya dengan sedikit agak nada keras dan memaksa seraya berkata “Panglima memanggilmu, ayo segera datang!”.

Dengan agak bingung karna bangun tidur, penggembala tersebut bergegas mendatangi panggilan panglima. Ia berjalan mengikuti pengawal. Penggembala itu sudah kenal betul mengenai sifat panglima yang tegas dan kejam. Ia berjalan dengan penuh tanya ada apa gerangan ia dipanggil dan ia menyiapkan mentalnya untuk menghadap panglima.

Setibanya di tempat makan siang ia mendapati Hajaj tengah menunggunya bersama hidangan makan siang. Hajaj mempersilahkan penggembala itu seraya berkata “mari makan bersama dengan saya!”.

Mendapat tawaran dari Hajaj penggembala itu berkata dengan halus” maaf saya sudah mendatangi undangannya orang yang lebih mulia dari pada engkau”. Mendengar jawaban penggembala itu Hajaj sedikit terkejut karena pada umumnya orang yang mendapatkan panggilan darinya merasa bangga. “hey... siapa orang itu? Siapa orang yang menurutmu undangannya lebih mulia dari pada undanganku?” 

Penggembala menjawab “ya, aku sedang mandatangi undangannya Allah yaitu Puasa”. 

mendengar ungkapan dari penggembala tersebut Hajaj berkata: “di hari yang panas seperti ini?”
penggembala menjawab: “bukan hanya itu, tapi aku berpuasa untuk hari yang lebih sangat panas dari pada hari ini yaitu Neraka”.

“Sudahlah puasa besok saja dan sekarang ayo makan bersama saya!” ajak Hajaj. Kemudian penggembala menjawab lagi ”ya hajaj, jika engkau bisa menjamin saya masih hidup sampai esok hari maka saya akan membatalkan puasa saya hari ini, apakah anda bisa menjamin saya masih hidup sampai esok?”. Dengan terheran Hajaj menjawab “ wah tentu saya tidak bisa menjamin”. 


Rasa penasaran hajaj bertambah besar dan iapun berkata “apakah kamu menolak makanan yang enak-enak ini, yang membuat ahli masak, yang hampir tidak pernah kamu rasakan lezatnya, dan kamu ditemani orang yang punya pangkat?
Kemudian penggembala menjawab lagi: “hai hajaj, ingatlah, sesungguhnya yang membangkitkan Nafsu makan bukanlah makanan yang lezat yang dibuat oleh ahli masak, dan teman makannya tapi yang membangkitkan nafsu makan adalah kesehatan.”

Sahabatku kisah teladan ini sangat memberikan kita pelajaran Sekalipun makanannya biasa tapi kalau dimakan saat keadaan sehat maka makanan tersebut akan terasa nikmat. Sebaliknya selezat apapun makanan yang dihidangkan jika kondisinya tidak sehat maka tidak akan ada nafsu makan.

We will email you when we have a new update: